Thursday, October 27, 2005

45 menit di bulan Januari yang saya nanti-nantikan


         sudah 3 kali ini saya melihat jadwal seperti di atas. Pertama saat akan proposal skripsi dulu, kedua saat akan sidang pradesain semester kemarin (..yang harusnya sidang skripsi juga…..). ketiga beberapa hari lalu, saat jadwal tersebut di tempel, tepat di depan saya duduk di lab.
         Sesal masih ada, apalagi malu, tapi sepertinya semua tiada artinya kalau tanpa usaha benar-benar untuk mengakhirinya. Meskipun halangan terbesar saya saat ini adalah rasa malas dan susah konsentrasi, saya berusaha melawannya. Dosen Pembimbing saya ( I am proud to be your student Mr….) pernah menasehati : “Tidak perlu pandai sekali untuk berhasil asalkan kita rajin”. Dan saya tahu betul arti kata rajin yang beliau katakan, jangan membandingkan, beliau memiliki kedua syarat di atas, sedang saya? ya begini ini….
         Saya liat jadwal kembali, mulai 18 januari…, 15-16 Nopember poster paper dulu.(..semoga mendapat jadwal sidang awal…..). 45 menit di bulan Januari yang saya nanti-nantikan.

Friday, October 21, 2005

love will not find you if you never try

         Rabu dan kamis kemarin akhirnya jadi juga saya jadi instruktur laboratorium di Retooling Project-nya SAC – ITS. Pelatihan ini di berikan kepada para lulusan D3 Teknik Kimia dgn materi utamanya pengolahan limbah industri. Seumur-umur memang baru kali ini saya jadi asisten di laboratorium. Itupun juga karena percobaannya ada hubungannya dengan penelitian saya, Ion Exchange (....hari gini masih bangga membicarakan tugas peelitian yang harus selesai setahun setengah itu???....malu-maluin aja…..). Tapi sudahlah, tidak usah kita pikirkan dan bicarakan tentang percobaan dan penelitian saya itu, saya sudah berniat dan sungguh-sungguh untuk mengakiri semua itu kok. Insya Allah segera selesai…

         Beberapa hari sebelumnya, saya sudah dapat kabar dari teman yang kebetulan sudah jadi panitia+instruktur laboratorium beberapa hari sebelumnya, kalo pesertanya 20 orang cewek semua. Dan diberi tahu juga kalo meskipun sudah ada yang mbak-mbak, ada juga kok yang se-angkatan dengan saya dan juga teman-teman yang lain. Kenyataannya, memang lebih banyak yang mbak-mbak (selisih 1-4 tahunan). Sudah bisa ditebak, apa yang jadi pembicaraan antara saya dan ketiga teman saya (laki-laki) yang juga jadi insrtuktur percobaan. "Ada yang cantik gak?".....sangat manusiawi, apalagi kami semua memang blum ada yang laku/ ya begitulah, blum ada yang tertarik... (....he..he..he..…..)
         Eh, ternyata perempuan yang berhasil memikat perhatian 4 pria kesepian tadi adalah orang yang sama. Anaknya aktif, rajin, cerdas dan gak neko-neko, begitu komentar salah satu teman saya. Dan akirnya, siapakah yang dipilih perempuan pemikat hati itu untuk berfoto berdua pada saat akhir acara??...Siapakah pria paling beruntung hari itu??...Tak lain dan tak bukan adalah pria kesepian dengan wajah ala anak lagi puber (....jerawatan maksudnya…..). Ketiga pria kesepian yang lain MuPeng semua (....Muka Pengen…..).

Pas Foto-foto itu kepala saya sampai pening gara-gara kebanyakan tertawa, gara-gara anak-anak bercanda semua….

Tuesday, October 11, 2005

Jujur....(Satu pertanyaan untuk Radja)

         Saya langsung bisa menebak, meskipun intro lagu yang dibawakan dengan gitar kopong, ukulele dan ketipung itu tidak mirip-mirip dengan versi aslinya yang (mungkin) pakai orkestra. Begitu pula saat penyanyinya ( sebenarnya tidak jelas yang mana penyanyinya….yang pegang gitar, ukulele apa si penabuh ketipung yang… busyet semangat sekali…) melafal kata pertama syair lagunya…..Tepat! apalagi kalo bukan hits nomer 1 saat ini (.....bukan Sri Minggat atau Cucak Rowo...itu mah udah ketinggalan jaman....So last year You know.....) yang biasa dinyanyikan oleh anak-anak yang baru latihan bicara sampai ibu-ibu penggemar dangdut koplo (..Walaah...), Jujur-nya Radja.
         Entah berapa kali pengamen datang silih berganti dalam gerbong kereta ekonomi Sri Tanjung jurusan Lempuyangan- Banyuwangi yang saya tumpangi dari Walikukun ( Stasiun kecil yang paling dekat dengan desa saya…) sampai Gubeng. Dari yang multi instrument, seperti pengamen pada cerita diatas, sampai yang mono instrument, gitar kopong saja, hingga pengamen2 penganut aliran musik minimalis ( Pakai kecrekan dari tutup botol bekas doang maksudnya….) semuanya seolah satu suara untuk urusan pilihan lagu. Tapi pengamen pada awal cerita tadi masih mending, mending untuk didengerkan dan masih mending pakai itro dan bait awal, tidak seperti yang lain…entah alasan menghemat waktu apa kesusahan menerjemahkan notasi intro lagu (yang (mungkin) pakai orkestra tadi) ke instrument mereka….langsung tembak ke bagian reff :
….Jujurlah padaku…
….Bila kau tak lagi cinta…
….Tinggalkanlah aku…..
….Bila tak mungkin bersama….
….Jauhi diriku…Lupakanlah aku….
….WOoooo……….

Dengan suara yang tidak kalah fals-nya dengan suara penyanyi aslinya kalo sedang live.
         Lagu yang lagi nge-hits dari Radja tadi seolah-olah jadi recent live soundtrack-nya masyarakat di desa saya, yang bagaimanapun juga kurang bisa mengerti berbagai alasan pemerintah menaikkan harga BBM yang efeknya kemana-mana, entah itu kenaikan harga minyak dunia, APBN yang defisit atau pengalihan subsidi-nya ( kemarin saya belum sempat nanya-nanya apa di desa saya ada pembagian subidi itu…setahu saya sih di Surabaya dah dari kemarin-kemarin dan antrian di kantor pos dekat tempat tinggal saya tuh sudah ngalah-ngalahin panjangnya Anaconda…). Semuanya yang ada di desa saya jadi bertanya-tanya : kok naiknya langsung banyak ya….? Gak ngerti apa ini mau lebaran?.......Dan sudah hampir pasti, satu hal yang ada di benak mereka, satu pertanyaan untuk "Radja" pilihan mereka saat pemilihan presiden beberapa bulan yang lalu :
….Jujurlah padaku…
….Bila kau tak lagi cinta…

Tuesday, October 04, 2005

Sepi (3)

Kian lama, kian aku rasa kebenaran sebuah ungkapan lama...
Betapa nilai seseorang sangat terasa...
Justru ketika dia tiada...

(Lando, Ungu Violet)

Saturday, October 01, 2005

Sepi (2)...(Long Lonely Way to March)


         Afandi mengemasi komputernya, lengkap dengan segala accesoriesnya, stavolt, keyboard, printer dll. Hari ini menjadi hari terakhir komputernya di Lab. Dibantu Andri dan beberapa teman yang datang pagi ini, menyisakan komputer saya sendirian di ruangan ini. Ruangan yang biasanya terasa sesak karena kami ber-8 sering berada dalam satu ruangan dalam satu waktu, menjadi terasa luas, hingga siang ini saya merasa benar-benar sendirian, sepi, entah apa jadinya apabila saya matikan juga AC-nya hingga benar-benar tiada suara. tiada suara-suara diskusi lagi, suara-suara tertawa, suara-suara mp3 sountrack "My Sassy Girls,Hotelier, Glenn Friedly, Peterpan hingga Raungan Hellowen dan Dream Theatre. Meskipun ini hari sabtu, hari biasanya film-film diputar,tidak menyisakan sound dari Blach Hawk Down, Harry Potter hingga Janji Joni, film Indonesia terakhir yang kami rent.

         Kerja hampir 24 jam dengan sistem Shift demi mengerjakan Pra Desain Pabrik dan Laporan Penelitian 2 bulan lalu, hanya menyisakan 4 buah buku laporan Pra Desain dan 3 buah buku laporan penelitian (...kurang 1 dari seharusnya..., dan puluhan folder di komputer saya dengan susunan yang tidak begitu rapi, jurnal-jurnal tercampur laporan, perhitungan-perhitungan yang sudah direvisi tercampur dengan perhitungan yang belum direvisi. dan pada 1 bulan terakhir ini komputer saya penuh dengan download-an, tips-tips interview, company profile, file-file Photoshop unutk menyulap foto 4 x 6 4 lembar dalam satu lembar foto 3R, milik teman-teman yang sedang rajin-rajinnya melamar kerja setelah dinyatakan lulus sesusai ujian Skripsi (laporan Penelitian).
         Tanpa saya sadari mereka telah benar-benar pergi, mengikuti peraturan ketidak-kekalan dunia "Ada perjumpaan" pasti "Ada Perpisahan", "Ada Kemeriahan" pasti ada "Kesenyapan". Memang buku tahunan angkatan kami belum sepenuhnya kami tutup, masih ada agenda yang harus saya lakukan bersama teman-teman lain yang belum pergi dari kampus ini, hingga saat maret nanti tiba kami akan benar-benar menutupnya. Meskipun nanti benar-benar tertutup, saya berharap kelak ada saat kami bisa berkumpul lagi di rumah kami, tempat kami pernah hampir bersama selama 4-5 tahun untuk mengulang senyum-senyum yang pernah mengembang bersama...

KAWAN, SAYA MERINDUKAN KALIAN SEMUA...
Angkatan 40 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya